Mitos dan Fakta seputar Penggunaan Sun Block untuk Perlindungan Kulit
Saat ini, kesadaran akan pentingnya melindungi kulit dari paparan sinar matahari semakin meningkat. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan sun block. Namun, ternyata masih banyak mitos dan fakta yang berkembang seputar penggunaan sun block ini.
Salah satu mitos yang sering kita dengar adalah bahwa penggunaan sun block hanya diperlukan saat cuaca cerah. Padahal, menurut ahli dermatologi, Dr. Maria Sulastri, paparan sinar matahari tetap berbahaya meskipun cuaca sedang mendung atau hujan. “Sinar UV tetap bisa menembus awan dan merusak kulit kita. Oleh karena itu, penggunaan sun block sebaiknya menjadi kebiasaan sehari-hari,” jelas Dr. Maria.
Selain itu, masih banyak yang percaya bahwa semakin tinggi SPF (Sun Protection Factor) pada sun block, semakin baik pula perlindungan yang diberikan. Namun, menurut Dr. Maria, hal ini tidak sepenuhnya benar. “Meskipun SPF yang tinggi memang memberikan perlindungan lebih lama, namun hal tersebut tidak berarti kita bisa lebih lama berada di bawah sinar matahari tanpa perlu mengaplikasikan ulang sun block,” tambahnya.
Mitos lainnya adalah bahwa sun block dapat menyebabkan kulit menjadi kusam atau berjerawat. Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kevin Chandra, ahli dermatologi dari Universitas Indonesia, sun block yang tepat justru dapat membantu mencegah penuaan dini dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. “Pilihlah sun block yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan pastikan untuk mengaplikasikannya secara merata setiap 2-3 jam sekali,” sarannya.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami mitos dan fakta seputar penggunaan sun block agar kita bisa memberikan perlindungan maksimal bagi kulit kita. Jangan percaya begitu saja pada informasi yang beredar, selalu cari tahu lebih lanjut dan konsultasikan dengan ahli kulit jika perlu. Ingat, kulit sehat adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan penampilan Anda.