Mitos dan Fakta Seputar Penggunaan Wajah Cream untuk Kulit Berminyak


Wajah cream memang menjadi salah satu produk skincare yang paling populer digunakan oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pula berbagai mitos dan fakta seputar penggunaan wajah cream untuk kulit berminyak yang perlu kita ketahui.

Mitos pertama yang sering kita dengar adalah bahwa penggunaan wajah cream dapat membuat kulit berminyak semakin berminyak. Namun, menurut ahli dermatologi Dr. Rania Mekary, penggunaan wajah cream yang tepat sebenarnya dapat membantu mengontrol produksi minyak pada kulit. “Pilihlah wajah cream yang mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat atau niacinamide yang dapat membantu menyerap kelebihan minyak pada kulit,” ujarnya.

Fakta kedua yang perlu kita ketahui adalah bahwa kulit berminyak juga membutuhkan kelembapan agar tetap sehat. Menurut penelitian dari American Academy of Dermatology, kulit yang kekurangan kelembapan justru akan memicu produksi minyak berlebih sebagai mekanisme perlindungan alami kulit. Oleh karena itu, penggunaan wajah cream yang mengandung bahan-bahan pelembap seperti hyaluronic acid atau glycerin sangat dianjurkan.

Salah satu mitos lain yang sering dipercayai adalah bahwa penggunaan wajah cream pada kulit berminyak akan menyebabkan jerawat. Namun, menurut ahli dermatologi Dr. Joshua Zeichner, jerawat pada kulit berminyak biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan hormon, bukan karena penggunaan wajah cream. “Pilihlah wajah cream yang non-comedogenic untuk menghindari penyumbatan pori-pori yang dapat menyebabkan jerawat,” sarannya.

Sebagai penutup, penting untuk selalu memperhatikan jenis kulit dan kebutuhan khususnya saat memilih wajah cream. Konsultasikan dengan ahli dermatologi atau beauty consultant untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai. Jadi, jangan percaya begitu saja pada mitos seputar penggunaan wajah cream untuk kulit berminyak, ya!